Tuesday, June 3, 2008

Studi tentang implementasi kurikulum berbasis kompetensi pd pelatihan kompetensi dasar di Pusat Pengembangan Penetaran Guru Teknologi [PPPGT] Bandung

Oleh : Rusman
Tesis Program Pasca Sarjana UPI Bandung
Pembimbing : Ishak Abdulhak dan Mukhidin

Abstrak Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini adalah studi tentang implementasi kurikulum berbasis kompetensi dasar yang bertujuan untuk mengetahui prosdur pelaksanaan implementasi kurikulum berbasis kompetensi pada pelatihan kompetensi dasar, memperoleh data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum berbasis kompetensi pada pelatihan kompetensi dasar di PPpGT Teknologi bandung.

Teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah: teori-teori kurikulum dan kompetensinya seperti yang dikemukakan oleh Robert S. Zais (1976), Nasution (1982), Archasius Kaber (1988), Said Hamid Hasan (1987), Anna Rifai & Adams (1995), Oemer Hamalik (1993), Nana Syaodih Sukmadinata (1997), Teori Tentang Pendidikan, Pelatihan dan Pembelajaran dari Djudju Sudjana (1996), Paul G. Frediman (1985), Nana Sudjana & R. Ibrahim (1989).

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah pengajar, peserta pelatihan, penyelengara, dan pengembang kurikulum pada pelatihan kompetensi dasar di PPPG Teknologi Bandung. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan triangulasi. Sedangkan tahapan penelitian terdiri dari tahap pra lapangan, lapangan dan pelaporan.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: prosedur implementasi kurikulum berbasis kompetensi adalah a). persiapan, meliputi: tinjauan terhadap rekrutmen peserta, identifikasi kebutuhan belajar dan sumber belajar, kemungkinan-kemungkinan hambatan, penjabaran materi, dan pengadaan sarana belajar; b). pelaksanaan meliputi: urutan pelaksanaan kegiatan, tinjauan terhadap bahan/materi belajar, metode dan teknik pembelajaran; c). evaluasi, meliputi: pre tes, proses dan pos tes, tinjauan terhadap hasil evaluasi dan untuk mengetahui mengetahui kompetensi yang dimiliki peserta pelatihan dengan menggunakan tes ferformance. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum berbasis kompetensi. a). faktor internal, yaitu tenaga pengajar; b). faktor ekternal adalah peserta, pnyelenggara, dan pengembang kurikulum. Jadi implementasi kurikulum berbasis kompetensi sangat dipengaruhi oleh kemampuan, pemahaman, keyakinan, pengalaman, dan penguasaan serta ketepatan dalam menentukan model, pendekatan, strategi, metode, media, sarana, teknik dan sumber belajar oleh seorang pengajar sebagai implementator.

Rekomendasi penelitian ini a). untuk pelaksanaan pelatihan dengan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi harus melalui perencanaan yang baik, dalam menentukan kompetensi dan sub-sub kompetensi kedalam elemen-elemen tujuan pendidikan/pelatihan hendaknya dirumuskan dengan melibatkan peserta; b). dalam KBM sebagai aktualisasi dari kurikulum berbasis kompetensi, hendaknya pengajar menggunakan pendekatan yang berpusat pada peserta dan terpusat pada tujuan yang hendak dicapai, serta memaksimalkan penggunaan media dan sarana belajar sesuai dengan tuntutan kompetensi yang diharapkan Implikasi. Agar memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan kualitas SDM, maka hendaknya dalam menyusun perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan, khususnya penyusunan dan perumusan kurikulum harus didasarkan pada perumusan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki dan dibutuhkan oleh siswa/peserta pelatihan.

sumber : http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0925106-145202/

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS PADA SMA BINAAN DI KABUPATEN KUDUS

Dra. Hj. Sutarsih, M.Ed.
Pengawas SMA Kab. Kudus

ABSTRAK : Kemampuan Guru Biologi dalam pengelolaan pembelajaran di SMA Kabupaten Kudus masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman guru terhadap lima tugas pokok guru, kinerja guru rendah karena merasa tidak dikontrol dan diawasi oleh kepala sekolah, kemampuan untuk mengaplikasikan RP / RPP di kelas tidak sebanding dengan RP / RPP yang tertulis. Akhirnya, berdampak pada hasil Ujian Nasional dan Ujian Sekolah di bawah standard kriteria kelulusan. Oleh karena itu, perlu diadakan supervisi kunjungan kelas oleh supervisor agar kemampuan pengelolaan pembelajaran guru biologi di SMA Kabupaten Kudus meningkat. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran biologi, 2) Untuk mengetahui bentuk-bentuk supervisi kunjungan kelas oleh supervisor terhadap kemampuan guru dan prestasi siswa dalam pengelolaan pembelajaran biologi. Subjek penelitian adalah guru-guru mata pelajaran biologi. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan sekolah dengan dua siklus. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru biologi dalam pengelolaan pembelajaran dan prestasi sekolah setelah mengikuti pembinaan oleh supervisor. Kualitatif untuk mengetahui perubahan perilaku guru setelah mengikuti pembinaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata observasi kunjungan kelas pada siklus I = 69,29 meningkat 81,86 pada siklus II, rata-rata hasil post tes siswa pada siklus I = 69,16 menjadi 76,10 pada siklus II, data ketuntasan siswa pada siklus I dari 262 siswa; 184 siswa (70,2%) telah memenuhi KKM, 74 siswa (29,8%) belum penuhi KKM, sedang pada siklus II dari 262 siswa, 247 (94,3%) = telah memenuhi KKM, 15 siswa (5,7%) belum memenuhi KKM. Selain peningkatan kemampuan pengelolaan pembelajaran, juga diikuti perubahan sikap guru baik dari aspek perencanaan maupun pelaksanaan pengelolaan pembelajaran.

Kata Kunci :
Kemampuan guru, supervisi kunjungan kelas